Mengenal Kurikulum Merdeka

Kemdikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka pada 11 Februari 2022 dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022 – 2024. Kurikulum Merdeka akan dievaluasi dan dikaji ulang pada 2024. Kurikulum ini telah diadopsi sebanyak 2.500 sekolah dengan status Program Sekolah Penggerak (PSP) sebagai ujung tombak dalam paradigma baru. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan mengoptimalkan kemampuan peserta didik untuk memahami konsep dan pengauatan kompetensi.

Latarbelakang diberlakukannya Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka muncul akibat adanya krisis pembelajaran pada era Covid 19. Hal ini juga diperparah peringkat PISA Indonesia yang tergolong rendah. Selama tiga tahun melakukan pembelajaran jarak jauh pada era pandemi, kualitas pembelajaran kurang optimal yang mengakibatkan penurunan kualitas peserta didik.

Karakteristik Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka bersifat fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mengakselerasi kemampuan siswa yang turun akibat pandemi Covid 19 yang memunculkan loss learning. Berikut adalah

karakteristik Kurikulum Merdeka :

  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter Profil Pelajar Pancasila
  2. Berfokus pada materi esensial dengan tujuan meningkatkan literasi dan numerasi
  3. Fleksibilitas guru dalam melakukan pembelajaran peserta didik bertumpu pada pembelajaran berdiferensiasi

Implementasi Kurikulum Merdeka
Mulai tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka berdasarkan kesiapan masing – masing sekolah mulai dari TK B, Kelas I dan Kelas IV pada jenjang SD, Kelas VII pada jenjang SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA. Pemerintah memberi tiga opsi implementasi Kurikulum Merdeka yang disesuaikan dengan angket guna menilai tahap kesiapan menggunakan Kurikulum Merdeka. Opsi tersebut diantaranya :

  1. Mandiri Belajar
    Pada opsi ini satuan pendidikan diberikan kebebasan menerapkan Kurikulum Merdeka pada beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada tingkatan PAUD, kelas I dan IV pada SD, kelas VII pada SMP dan kelas X pada SMA
  2. Mandiri Berubah
    Opsi Mandiri Berubah satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat yang sudah disediakan pada tingkatan PAUD, kelas I dan IV pada SD, kelas VII pada SMP, dan kelas X pada SMA.
  3. Mandiri Berbagi
    Opsi ketiga adalah mandiri berbagi dimana satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas I, IV, VII, dan X.

Kelebihan Kurikulum Merdeka

  1. Lebih Sederhana dan Mendalam
    Kurikulum Merdeka difokuskan pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik. Dengan adanya penyederhanaan kurikulum diharapkan pembelajaran dapat dilakukan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu – buru dan menyenangkan.
  2. Lebih Merdeka
    Pada tingkatan SMA tidak ada lagi program peminatan sehingga peserta didik bebas untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Sekolah diharapkan dapat mewadahi minat peserta didik melalui pengembangan dan pengelolaan kurikulum pembelajaran yang berpusat pada karakteristik peserta didik.
  3. Lebih Relevan dan Interaktif
    Melalui pembelajaran proyek diharapkan siswa mampu membuat produk dengan menyesuaikan isu – isu aktual seperti lingkungan, kesehatan, teknologi dan lain sebagainya sebagai pengembangan dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Sumber ( Kemendikbud Ristek )

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *