Penguatan Pendidikan Karakter dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMPN 1 Pecangaan

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1446 H, SMPN 1 Pecangaan menggelar acara yang sarat makna dengan tema “Menjalin Ukhuwah dalam Akhlakul Karimah.” Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 21 September 2024, di Gedung Serba Guna SMPN 1 Pecangaan. Acara ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam memperkuat pendidikan karakter siswa melalui nilai-nilai keislaman yang diteladani dari Nabi Muhammad SAW.

Siswa-siswi SMPN 1 Pecangaan mengenakan busana muslim yang menyerupai pakaian santri, memberikan nuansa religius yang kental sepanjang acara. Acara dibuka dengan iringan grup rebana Nurul Mustofa Spanca, yang semakin menambah kekhidmatan suasana.
Sebagai pembicara utama, K.H. Mahrus Alie ZH memberikan tausiah yang mendalam, menekankan pentingnya meneladani akhlak dan ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa poin penting dari tausiah beliau :

1. Adab Menjawab Salam
K.H. Mahrus menekankan pentingnya menjawab salam dengan lafaz yang benar, yaitu “Wa alaikumussalam,” bukan “Waalaikum salam.” Ini merupakan bagian dari adab Islam dalam berkomunikasi dengan sesama muslim.
2. Pentingnya Peringatan Maulid Nabi
Beliau menjelaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah hari yang istimewa, dan memperingatinya merupakan wujud kecintaan serta rasa syukur umat Islam atas kehadiran beliau sebagai pembawa risalah yang agung.
3. Bid’ah Mahmudah dalam Maulid Nabi
K.H. Mahrus menegaskan bahwa memperingati Maulid Nabi termasuk dalam kategori bid’ah mahmudah, yaitu inovasi yang terpuji, karena membawa umat kepada kebaikan dan penguatan iman.
4. Mencontoh Nabi : Antara Wajib dan Sunah
Umat Islam diwajibkan mencontoh Nabi dalam aspek-aspek yang bersifat wajib, seperti ibadah dan akidah, sementara sunah menjadi penyempurna untuk mencapai kesempurnaan akhlak.

5. Shalat sebagai Inti Ibadah
Shalat adalah ibadah yang paling inti dan menjadi fondasi semua amal lainnya. K.H. Mahrus menekankan pentingnya menjaga shalat dengan khusyuk sebagai tiang agama.
6. Bahaya Meninggalkan Shalat
Beliau menegaskan bahwa meninggalkan shalat adalah dosa yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada dosa zina atau dosa membunuh. Hal ini menjadi peringatan bagi para siswa untuk senantiasa menjaga shalat lima waktu.

7. Penerimaan Ilmu Berbeda Tiap Individu
K.H. Mahrus juga menjelaskan bahwa meskipun siswa belajar di tempat yang sama dan dengan guru yang sama, penerimaan ilmu bisa berbeda-beda. Ini disebabkan oleh kondisi jiwa setiap siswa. Semakin bersih jiwa seseorang, semakin mudah ilmu bersemayam di tubuhnya. Sebaliknya, jika jiwa kotor, ilmu tidak akan diterima dengan baik.
Acara ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh K.H. Mahrus Alie ZH. Doa tersebut memohon agar seluruh siswa SMPN 1 Pecangaan menjadi ahli ibadah, anak yang berakhlak mulia, serta bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan sarana penting dalam penguatan pendidikan karakter di SMPN 1 Pecangaan, terutama dalam menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dan kedisiplinan dalam beribadah. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat meneladani Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan mereka, sehingga tumbuh menjadi generasi yang berakhlakul karimah dan berbakti kepada agama, bangsa, dan negara.
Penulis : Desita L. Asriningsih, S.Pd.
Fotografer : Nasirul Umam, S.Kom.